KabarSemesta, Kaur : Warga kecamatan Kaur Kabupaten Kaur Utara Arief Muliansyah menjadi korban penipuan jual-beli mobil online. Sabtu, (9/5/2025).
Niat hati memiliki mobil baru, namun akhirnya malang yang diterima. Uang sebesar 82 juta rupiah raib setelah melakukan transfer uang ke rekening Wanda Sibarani yang mengaku menjual mobil Avanza tahun 2014.
Berdasarkan keterangan dari Arief, kronologi kejadian berawal dari dirinya melihat iklan di forum jual beli Bengkulu Adanya pajangan mobil Avanza 2014 warna silver BD 1028 EO tipe E dengan harga 87 JT. Merasa tergiur, Arief langsung mengomentari postingan tersebut dan menanyakan lokasi mobil yang dijual.
Pemilik postingan atas nama Wanda mengatakan bahwa mobil yang akan dijual berlokasi di provinsi Bengkulu, kabupaten Seluma di desa Durian Bubur berdekatan dengan SMA 2 SELUMA. Selanjutnya Arief menanyakan kelengkapan surat menyurat mobil tersebut, yang kemudian dijawab oleh Wanda bahwa surat menyurat lengkap, dan mobil dititipkan di rumah adiknya di Seluma. Sementara Wanda mengaku dirinya saat ini bekerja serta tinggal di kota Linggau, dan mobil tersebut merupakan tangan kedua namun masih atas nama pemilik pertama.
Wanda kemudian meminta no wa Arief jika memang ingin membeli serius membeli mobil, yang kemudian Arief memberikan no wa nya. Setelahnya proses negosiasi berjalan lewat Wa dimana wanda kemudian mengirimkan photo dan vidio mobil yang akan dijual. Percakapan vi Wa tersebut berlanjut dengan tawar menawar.
Setelah menemukan kesepakatan harga, Wanda. memutuskan melepas mobil dengan harga 82 JT dan meminta Arief untuk mengecek terlebih dahulu mobil tersebut. Arief pun menyepakati dan berjanji akan mengecek mobil pada hari senin tanggal 5 Mei 2025. Pagi itu Senin tanggal 5 Mei 2025, Arief bersama kakak iparnya Hanovi Suhardian dan menantu kakaknya Fetro menuju kabupaten Seluma untuk mengecek mobil yang akan dibeli.
Selama dalam perjalanan Arief terus berkomunikasi dengan Wanda menanyakan alamat dan memberi tau lokasi terkini mereka. Wanda kemudian mengirim Sharelok alamat mobil dan mengatakan lokasi berdekatan dengan SMA 2 SELUMA. Setelah berada dilokasi Arief melihat mobil diparkir didepan rumah dengan petunjuk photo mobil yang sebelumnya dikirim oleh wanda, dan mereka pun akhirnya mampir ke rumah tersebut.
Setelah sampai di rumah tersebut, Arief kembali menelpon Wanda. Wanda kemudian meminta Arief menunggu karena adiknya tidak ada dirumah dan wanda segera menelpon adiknya. Tidak lama kemudian muncul seseorang yang setelah ditanya mengaku sebagai adik sepupu Wanda yang bernama wawan, yang dibenarkan oleh orang tua wawan yang berada dirumah.
Setelah dipersilahkan masuk kedalam rumah arief beserta kakak ipar dan anak kakak iparnya dibuatkan kopi dan mengobrol terkait mobil yang akan dijual. Arief terus minta untuk ditunjukan mobil dan surat surat kelengkapannya. Kemudian Arief mengecek surat surat mobil dan mencocokan no rangka dan no mesin yang ada di surat surat mobil dengan mobil yang akan dijual. Setelah melakukan pengecekan Arief kembali menghubungi Wanda.
Wanda akhirnya menyuruh Arief menjauh dari rombongan lainnya untuk membahas harga dengan alasan tidak enak jika di dengar adiknya saat membahas harga yang kemudian disetujui oleh Arief. Selain menelpon Arief, Wanda juga menelpon wawan terkait negosiasi harga. Namun setiap kali menelpon Arief atau Wawan, Wanda selalu meminta keduanya menjauh dari yang lain.
Setelah berkali-kali mengobrol di telpon terjadi kesepakatan antara Wanda dan Arief bahwa mobil dilepas dengan harga 82 jt rupiah. Wanda kemudian meminta Arief mentransfer uang ke rekening nya. Karena tidak ada kecurigaan Arief pun menyetujui dan mentransfer uang sebesar 82 jt rupiah ke rekening BRI atas nama WANDA SIBARANI, persis di belakang mobil di halaman rumah Wawan yang diakui sebagai adiknya.
“Setelah transfer aku balik ke teras rumah wawan, ngobrol dengan wawan dan orang tua/mertua wawan, kakak ipar dan menantu kakak ipar ku. Aku terus betanye ke Wawan apakah sudah di hubungi Wanda. Wawan terus njawab, nanti saje mungkin Wawan lagi kerje” ungkap Arief.
Arief kemudian memberi tau Wawan jika mobil sudah di cek dan uang sudah ditransfer ke Wanda dan Arief mengatakan ingin pamit pulang. Mendengar hal tersebut Wawan dan orang tuanya kemudian bertanya uang di transfer ke siapa. Arief menjawab bahwa sudah di transfer ke Wanda. Namun Wawan justru merespon dengan mengatakan kenapa di transfer ke Wanda, Wanda itu siapa dan mereka malah bilang tidak kenal dengan Wanda.
Mendapat respon yang berbeda dari Wawan dan Orang tuanya, menantu kakak dari Arief, Fetro akhirnya angkat bicara dan mengatakan maksudnya seperti apa, kenapa tiba tiba mengatakan tidak kenal Wanda. Padahal sejak awal mereka sampai Wawan mengakui sebagai adiknya sepupu Wanda, namun setelah di transfer justru mengaku tidak kenal.
Wawan beserta orang tuanya akhirnya meminta Arief untuk mengecek kembali bukti pengiriman di bank. Karena sedang panik bergegaslah rombongan Arief menuju bank BRI terdekat. Setelah dicek uang yang tadinya di transfer ternyata sudah raib dan di pindah kan ke rekening mandiri.
“aku TF tu jam 12.18 wib di pindah Kanye oleh Wanda di jam 12.18 wib cuma berjarak 14 detik. Karena la panik dan emosi kami mutuska balik kudai ke PD Guci”, kata arif.
Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 7 mei 2025 Arief akhirnya melapor ke Polres Seluma atas kejadian tersebut dengan tuntutan :
1. Blokir no rek An Wanda Sibarani
2. Minta pertanggungjawaban wawan pemilik mobil.
3. Menuntut ganti rugi kepada Wawan selaku pemilik mobil atas kejadian ini dan berharap kepada pihak berwajib bisa menahan mobil tersebut, sebagai bukti tindak pidana penipuan.
Arief berharap pihak polres seluma segera memproses laporan nya dan berharap pelaku segera diungkap dan ditangkap serta diberikan sanksi seberat- beratnya. (SGT)